FAQ Curug Hujan : Destinasi Wisata Paling Instagramable di Bengkulu Utara yang Wajib Dikunjungi

curug hujan bengkulu

Setelah kembali pulang ke kota kelahiran, saya belum banyak melakukan perjalanan wisata di luar kota. Rutinitas pekerjaan baru yang padat dan adaptasi membuat agenda liburan terus tertunda. Selain itu, saya juga tidak punya banyak teman yang asal diajak ngebolang, langsung gas! Alhasil, wacana demi wacana bertumpuk, lalu tak satupun terealisasi. Alasan klise yang sejak dahulu selalu saya alami.

Di suatu kesempatan, ketika sedang makan bakso bersama teman kuliah, mendadak tercetus kembali rencana berwisata di akhir pekan. Meskipun tidak direncanakan dengan matang, namun antusias teman-teman saya sangat tinggi. Curug Hujan yang berlokasi jauh di Bengkulu Utara akhirnya menjadi tujuan destinasi wisata kami.

Penasaran seperti apa pesona Curug Hujan dan bagaimana akses ke lokasi wisata hingga banyak yang merekomendasikannya sebagai destinasi wisata wajib di Bengkulu? Yuk simak!

Curug Hujan, Lokasi dan Akses Jalan

Curug Hujan merupakan destinasi wisata air terjun yang berlokasi di Desa Batu Raja, Kabupaten Bengkulu Utara. Curug Hujan bisa ditempuh lebih kurang dua jam perjalanan dari pusat Kota Bengkulu. Terkenal karena air terjun yang tinggi dengan latar dedaunan hijau menyerupai pelaminan pengantin membuat air terjun ini pernah viral pada masanya. Untuk itu, pemerintah setempat diketahui mulai mengelola destinasi wisata sehingga diharapkan menjadi tempat yang nyaman untuk para pengunjung dan keasriannya tetap terjaga.

Lokasi


FAQ Seputar Curug Hujan

1. Bagaimana akses jalan menuju lokasi wisata Curug Hujan? 

Jalan raya dari kota bengkulu terbilang mulus hingga memasuki Desa Batu Raja. Dapat ditempuh 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor jika titik start dimulai dari pusat kota bengkulu. Namun, menjelang lokasi, medan menjadi lebih menantang. September 2024, jalanan desa menuju titik lokasi wisata masih berupa bebatuan, kerikil besar, dan tanah merah di antara perkebunan karet, kopi, dan pinang milik warga lokal. Bukan jalan lurus, melainkan medan menanjak dan menurun. Sehingga sangat disarankan untuk berkunjung ketika cuaca cerah. Jika hujan, medan tanah merah akan licin dan sulit dilalui.

Namun, meskipun medan jalanan cukup sulit ditempuh, pengunjung akan sering bertemu warga lokal yang ramah. Banyak dari mereka tidak sungkan membantu apabila melihat pengunjung kesulitan. Bapak-bapak dengan motor trail ini mayoritas adalah petani karet. Yup, Curug Hujan memang terletak di tengah perkebunan karet dan kopi.

curug hujan bengkulu
Tim Negbolang Tangguh

Ada dua posko parkir kendaraan yang disediakan. Jika pengunjung merasa tidak sanggup berkendara hingga titik parkir kedua yang paling dekat dengan air terjun, kendaraan bisa ditinggal di titik parkir pertama. Namun, pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih satu jam. Jika parkir di titik parkir kedua, pengunjung hanya perlu berjalan sekitar lima belas hingga tiga puluh menit menuju air terjun. Untuk kasus ini, akan sangat disarankan kamu membawa teman dengan skill berkendara seperti Fabio Quartararo!

Sisanya, pengunjung harus menyediakan stamina dan mental karena jalan dari parkiran menuju air terjun cukup bikin istighfar. Bukan sekadar menanjak dan menurun, tapi sudut tanjakannya hampir 90 derajat.

2. Berapa biaya masuk ke Curug Hujan?

Tenang, biaya masuk ke lokasi wisata populer di Provinsi Bengkulu ini tidak akan bikin dompetmu menjerit. Untuk masuk ke Curug Hujan, biayanya hanya Rp. 5000. Pengunjung akan diminta untuk menuliskan nama di buku tamu yang disediakan. Sedangkan, untuk biaya parkir kendaraan sedikit bervariasi. Di posko pertama dan kedua, warga lokal biasanya mematok tarif Rp10.000 per motor, lebih tinggi dari tarif yang ditentukan pengelola yakni Rp2.500. Ada penjelasan yang cukup logis mengenai perbedaan harga ini, sebab pengelola dan warga lokal masing-masing tidak saling terkait. Saya pribadi tidak mempermasalahkan tarif ini sebab warga lokal yang menjaga motor terbilang ramah dan lumayan membantu.

3. Apakah Curug Hujan selalu ramai?

Menurut penuturan pengelola, Curug Hujan biasanya ramai pada akhir pekan dan libur panjang. Pengunjung datang dari berbagai daerah, bahkan tak jarang penduduk lokal juga ikut menikmati pesona alam yang ada. Jam kedatangan paling ramai adalah pukul 11 siang. Hal ini terbukti saat ketika kami datang di hari Minggu, kami melihat banyak orang mulai berdatangan setelah tengah hari.

4. Apakah worth it mengunjungi Curug Hujan ?

Definetly yes! Curug Hujan menawarkan keindahan alam yang bisa bikin pengunjung bersyukur. Air terjun yang menjulang tinggi, dikelilingi pepohonan hijau rimbun dengan dedaunan menggantung rapi seperti dekorasi pelaminan pengantin adalah suatu pemandangan yang belum tentu kalian jumpai di air terjun lainnya. Airnya juga super sejuk, sangat menggoda para pengunjung untuk menceburkan diri.

lokasi wisata bengkulu

Debit air yang tidak terlalu deras membuat tempat ini cukup aman jika pengunjung ingin berenang di pinggiran air terjun. Rasanya tak ingin pulang jika sudah duduk di tepi air. Jika tidak ingat waktu, saya betah berlama-lama di sana, meskipun hanya untuk merendam kaki sambil mendengar gemericik air.

Alamnya juga sangat indah dan asri. Saya menduga pengelola cukup sering membersihkan area sekitar karena sampah cukup jarang terlihat baik di dalam air maupun di sekitar lokasi wisata. Saat kami datang, kami juga melihat beberapa orang sedang memotong dahan-dahan liar yang menjuntai di sekitar air terjun. Pengelola juga menyediakan karung-karung untuk pengunjung membuang sampah.

Curug Hujan juga instagramable, sangat direkomendasikan untuk kalian yang suka swafoto. Waktu berfoto terbaik adalah pagi hari, sebelum ramai pengunjung dan pemuda-pemuda tanpa baju asyik duduk di atas batu di tengah-tengah air terjun sambil makan ayam geprek. Jika terlanjur datang di siang hari, tenang, sekarang sudah bertebaran AI penghilang objek supaya foto-foto kalian tetap kece. 

5. Kegiatan apa yang direkomdasikan di Curug Hujan selain berenang dan foto?

wisata populer bengkulu
Kegiatan seru di Curug Hujan Bengkulu Utara

Selain berenang dan swafoto, kalian bisa membangun tenda seperti yang kami lakukan, masak-masak menggunakan kompor gunung portable, atau mengikat hammock di antara dua pohon dan menikmati tidur siang. Jika tidak ingin repot, sekadar duduk cantik di atas batu sambil ngopi cantik juga sudah sangat asyik.

6. Apakah ada toilet, mushola, dan pedagang?

Tidak ada.. Jangan berharap fasilitas lengkap seperti di tempat wisata modern, ya! Jika ingin berkunjung, sangat disarankan untuk bawa camilan, bekal, dan air minum dari rumah. Untuk ganti pakaian, disediakan satu gubuk sederhana berdinding terpal. Untuk ibadah, kalian bisa membawa peralatan dari rumah. Jika kebelet pipis, jawabannya persis seperti dalam pikiran kalian.


Sekian FAQ untuk wisata Curug Hujan Bengkulu Utara. Jika kalian senang berwisata alam, Curug Hujan jadi salah satu destinasai wisata di Provinsi Bengkulu yang harus kalian datangi. Disclaimer, artikel ini dibuat pada September 2024, keadaan (terutama akses dan fasilitas) sewaktu-waktu bisa berubah karena wisata ini masih dalam tahap pengembangan untuk menjadi makin baik kedepannya.

Posting Komentar

0 Komentar